A.
Kegiatan-Kegiatan
yang dilakukan pada saat PSG
Sebenarnya
kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan pada saat
melakukan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT.Telkom Akses Balikpapan itu sangat banyak,
setiap harinya penulis banyak mengerjakan di bidang adminitrasi,sehari-harinya
penulis selama menjalankankan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT.Telkom Akses
Balikpapan penulis melakukan pekerjaan yaitu membuat sub kontrak. Sub kontrak
ini adalah suatu dokumen yang berisi perjanjian atau kontrak antar mitra dengan
PT.Telkom Akses Balikpapan di dalam sub kontrak penulis biasa nya membuat :
1. BoQ,
Bill of Quantity mentahan dari BA Nego yang berisi material yang di butukan
mitra untuk menjalankan project dan harga survei lapangan yang nantinya akan
kita bandingkan dengan harga TA lalu kita ambil harga terendahnya.
2. Pra
Kontrak, berisi Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) dan juga Surat
Penetapan dari PT.TA kepada Mitra.
3. Kontrak,
Perjanjian Pekerjaan Project yang dari PT.TA kepada Mitra.
4. BA
Rekon, berisi BA Uji Terima, dan BA Serah Terima Project yang sudah di sepakati
oleh PT.TA dan Mitra.
Kurang
lebih, penulis lebih sering menggulati pekerjaan tersebut saat menjalankan
Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT.Telkom Akses Balikpapan. Tapi ada 1 hari
pada saat itu penulis merasa cukup berkesan dan ada hubungannya dengan bidang
keahlian yang di pelajari penulis selama bersekolah di SMK Telkom. Dari 1 hari
tersebut maka penulis mengangkatnya menjadi bahan laporan untuk menyelesaikan
nilai Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
Pada hari itu, tepatnya pada
tanggal 19 Agustus 2012 pada pagi hari penulis masuk kantor pada jam 07.30 pagi
seperti biasanya. Kegiatan pertama yang penulis lakukan pada hari itu tentunya
menandatangani absensi kehadiran PSG.
Setelah melakukan absensi,
penulis langsung menghampiri salah satu teknisi PT.TA, pada hari itu penulis berniat
untuk ikut kelapangan karna ingin menambah pengalaman. Penulis menawarkan diri
untuk membantu teknisi tersebut saat menjalankan pekerjaannya, teknisi pun
memperbolehkan penulis untuk ikut bersamanya menangani gangguan-gangguan yang
terjadi dilapangan.
Menjelang jam 08.30 penulis
berangkat bersama teknisi tersebut ke Fiber Radio Access Maintenance (FRAM).
Saat sampai di FRAM ternyat sudah ada pemberitahuan bahwa ada gangguan yang
terjadi di daerah Kampung Baru Balikpapan. Lalu teknisi tersebut mengajak
penulisan untuk ikut menangani gangguan tersebut. Saat penulis sampai di lokasi
tersebut ternyata ada kabel fiber optik yang terkena alat berat karna di
sekitar lokasi gangguan tersebut sedang ada pembuatan parit. Dari sini lah
penulis mengangkat topik pembahasan untuk laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG)
yang harus di selesaikannya.
B.
Penyambungan
Kabel Serat Optik
1.
Dasar
penyambungan
Sambungan kabel merupakan titik
rawan terjadinya gangguan. Hal tersebut di sebabkan karena saat penangannya
tidak mengikuti prosedur di tentukan.
Penyambungan kabel serat optik
mempunyai beberapa langkah yang semua harus dilakukan dengan benar untuk
mendampatkan hasil yang baik.
a. Penyambungan
kabel serat optik harus sesuai prosedur.
b. Penggunaan
peralatan dan material harus benar.
c. Pengetesan
harus dilaksanakan setelah selesai penyambungan.
Macam
– macam Penyambungan adalah sbb :
a. Penyambungan
secara fusion (peleburan)
b. Penyambungan
secara mekanik
c. Penyambungan
dengan connector
Penyambungan kabel serat optik
terdiri dari 2 hal, yakni : penyambungan kabel, dan penyambungan serat. Pertama
yang harus dilakukan adalah penanganan sarana sambung kabel lalu penyambungan
serat.
2.
Persiapan
peralatan dan material penyambungan
a. Fiber stripper,
alat untuk mengupas perlindungan serat optik (clading)
b. fiber cleaver/ fiber
cutter, alat untuk memotong serat optik.
c. Fusion splicer alat
yang digunakan untuk menyambung core serat optik.
d. Toolkit (Tang,Obeng,Pisau
Cutter,Gunting,Palu,Kunci pas, Meteran)
e. Lint free cloth/tissue yang
beralkohol dan berkualitas baik (apabila tissue tersebut digosokkan pada serat
maka tissue tidak akan hancur).
f. Selongsong sambungan
serat optik (sleeve Proction).
3.
Pelaksanaan
penyambungan
a. Ambil
salah satu ujung serat optic tersebut kemudian kupas pelindung serat optik (secondary coating) tersebut dengan fiber stripper, panjang ujung serat
optik yang dikupas ± 10 cm.
b. Bersihkan
ujung serat optik tersebut (untuk menghilangkan primary coating) dengan tisuue.
c. Buat
sleek pada cassette yang telah tersedia.
d. Kerat
core dengan panjangn sesuai dengan
yang dibutuhkan hingga tersisa inti corenya saja.
e. Potong
ujung serat optik tersebut dengan Fiber
cuttur/fiber cleaver, bersihkan dengan tissue beralkohol.
f. Untuk
Fusion Splice bila tidak muncul massage
error maka penyambungan dinyatakan baik.
4.
Fusion
Splice
Gambar
3.1 Penyambungan Serat Optik Menggunakan splicer
a. Setelah
persiapan penyambungan dilaksanakan, laksanakan set-up fusion splicing machine.
b. Tempatkan
kedua ujung core, yaitu core dari kabel optik yang telah dibuat sleek pada cassette dengan core dari
arah yang berlawanan yang akan disambungkan pada V groove dari setiap mekanikal chuck dari splicing machine. (pada
saat penempatan harus tepat pada lekuk V groove
dan ujung core jangan menyentuh benda apapun agar tidak kotor).
Gambar
3.2 Penempatan Core pada Vgroove yang benar
c. Tekan
tombol set sehingga fusion splicing melaksanakan
alignment-nya secara otomatis dan meleksanakan peleburan.
d. Periksa
hasil penyambungan, dengan melihat layar monitor.
e. Jika
peleburan telah selesai buka canopy dan
pindahkan fiber tersebut ke alat heater kemudian
geser sleeve protection tepat ditengah-tengah sambungan.
f. Bila
penyambungan berhasil dengan baik periksa redaman yang terjadi pada sambungan
tersebut (batasan redaman adalah 0,2dB/splice), bila hasil ukuran melebihi
batas redaman maka penyambungan diulang.
g. Kegiatan
selanjutnya adalah pemasangan selongsong serat (fiber sleeve) yang dimaksud untuk melindungi hasil sambungan dari
pengaruh uap air dan mekanik karena serat optik telah mengalami degradasi pada
saat penyambungan dan sebagai pengganti lapisan pelindung serat pada bagian
yang telah di kupas.
5.
Memanaskan
Sleeve Proctection
a. Setelah
dilakukan penyambungan (fusion splice)
selanjutnya dilakukan pemanasan sleeve
protection.
b. Letakkan
hasil sambungan yang telah terbungkus sleeve protection pada alat pemanas (heater) yang terdapat pada splicer
c. setelah
diletakkan kemudian tekan tombol “heat” dan alat pemanas akan bekerja dengan otomatis
dan dalam beberapa menit hasil sambungan telah terlapis dengan sleeve protection
Tidak ada komentar:
Posting Komentar