Slide Show

 photo index3_zpsd2456654.jpg " />  photo unduhan3_zps50d492e1.jpg"/>URL FOTO 2 " />  photo index2_zps7ecd008e.jpg " />  photo index_zpsc10f90d7.jpg " />

Kamis, 23 Oktober 2014

Penyambungan Kabel Serat Optik Oleh Noor Aulia Firda


A.    Kegiatan-Kegiatan yang dilakukan pada saat PSG
Sebenarnya kegiatan-kegiatan yang penulis lakukan pada saat
melakukan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT.Telkom Akses Balikpapan itu sangat banyak, setiap harinya penulis banyak mengerjakan di bidang adminitrasi,sehari-harinya penulis selama menjalankankan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT.Telkom Akses Balikpapan penulis melakukan pekerjaan yaitu membuat sub kontrak. Sub kontrak ini adalah suatu dokumen yang berisi perjanjian atau kontrak antar mitra dengan PT.Telkom Akses Balikpapan di dalam sub kontrak penulis biasa nya membuat :
1.      BoQ, Bill of Quantity mentahan dari BA Nego yang berisi material yang di butukan mitra untuk menjalankan project dan harga survei lapangan yang nantinya akan kita bandingkan dengan harga TA lalu kita ambil harga terendahnya.
2.      Pra Kontrak, berisi Surat Permintaan Penawaran Harga (SPPH) dan juga Surat Penetapan dari PT.TA kepada Mitra.
3.      Kontrak, Perjanjian Pekerjaan Project yang dari PT.TA kepada Mitra.
4.      BA Rekon, berisi BA Uji Terima, dan BA Serah Terima Project yang sudah di sepakati oleh PT.TA dan Mitra.
Kurang lebih, penulis lebih sering menggulati pekerjaan tersebut saat menjalankan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) di PT.Telkom Akses Balikpapan. Tapi ada 1 hari pada saat itu penulis merasa cukup berkesan dan ada hubungannya dengan bidang keahlian yang di pelajari penulis selama bersekolah di SMK Telkom. Dari 1 hari tersebut maka penulis mengangkatnya menjadi bahan laporan untuk menyelesaikan nilai Pendidikan Sistem Ganda (PSG).
                  Pada hari itu, tepatnya pada tanggal 19 Agustus 2012 pada pagi hari penulis masuk kantor pada jam 07.30 pagi seperti biasanya. Kegiatan pertama yang penulis lakukan pada hari itu tentunya menandatangani absensi kehadiran PSG.
                  Setelah melakukan absensi, penulis langsung menghampiri salah satu teknisi PT.TA, pada hari itu penulis berniat untuk ikut kelapangan karna ingin menambah pengalaman. Penulis menawarkan diri untuk membantu teknisi tersebut saat menjalankan pekerjaannya, teknisi pun memperbolehkan penulis untuk ikut bersamanya menangani gangguan-gangguan yang terjadi dilapangan.
                  Menjelang jam 08.30 penulis berangkat bersama teknisi tersebut ke Fiber Radio Access Maintenance (FRAM). Saat sampai di FRAM ternyat sudah ada pemberitahuan bahwa ada gangguan yang terjadi di daerah Kampung Baru Balikpapan. Lalu teknisi tersebut mengajak penulisan untuk ikut menangani gangguan tersebut. Saat penulis sampai di lokasi tersebut ternyata ada kabel fiber optik yang terkena alat berat karna di sekitar lokasi gangguan tersebut sedang ada pembuatan parit. Dari sini lah penulis mengangkat topik pembahasan untuk laporan Pendidikan Sistem Ganda (PSG) yang harus di selesaikannya.

B.     Penyambungan Kabel Serat Optik
1.      Dasar penyambungan
Sambungan kabel merupakan titik rawan terjadinya gangguan. Hal tersebut di sebabkan karena saat penangannya tidak mengikuti prosedur di tentukan.
Penyambungan kabel serat optik mempunyai beberapa langkah yang semua harus dilakukan dengan benar untuk mendampatkan hasil yang baik.
a.       Penyambungan kabel serat optik harus sesuai prosedur.
b.      Penggunaan peralatan dan material harus benar.
c.       Pengetesan harus dilaksanakan setelah selesai penyambungan.
Macam – macam Penyambungan adalah sbb :
a.       Penyambungan secara fusion (peleburan)
b.      Penyambungan secara mekanik
c.       Penyambungan dengan connector
Penyambungan kabel serat optik terdiri dari 2 hal, yakni : penyambungan kabel, dan penyambungan serat. Pertama yang harus dilakukan adalah penanganan sarana sambung kabel lalu penyambungan serat.

2.      Persiapan peralatan dan material penyambungan
a.       Fiber stripper, alat untuk mengupas perlindungan serat optik (clading)
b.      fiber cleaver/ fiber cutter,  alat untuk memotong serat optik.
c.       Fusion splicer alat yang digunakan untuk menyambung core serat optik.
d.       Toolkit (Tang,Obeng,Pisau Cutter,Gunting,Palu,Kunci pas, Meteran)
e.       Lint free cloth/tissue yang beralkohol dan berkualitas baik (apabila tissue tersebut digosokkan pada serat maka tissue tidak akan hancur).
f.       Selongsong sambungan serat optik (sleeve Proction).
3.      Pelaksanaan penyambungan
a.       Ambil salah satu ujung serat optic tersebut kemudian kupas pelindung serat optik (secondary coating) tersebut dengan fiber stripper, panjang ujung serat optik yang dikupas ± 10 cm.
b.      Bersihkan ujung serat optik tersebut (untuk menghilangkan primary coating) dengan tisuue.
c.       Buat sleek pada cassette yang telah tersedia.
d.      Kerat core dengan panjangn sesuai dengan yang dibutuhkan hingga tersisa inti corenya saja.
e.       Potong ujung serat optik tersebut dengan Fiber cuttur/fiber cleaver, bersihkan dengan tissue beralkohol.
f.       Untuk Fusion Splice bila tidak muncul massage error maka penyambungan dinyatakan baik.

4.      Fusion Splice
Gambar 3.1 Penyambungan Serat Optik Menggunakan splicer

a.       Setelah persiapan penyambungan dilaksanakan, laksanakan set-up fusion splicing machine.
b.      Tempatkan kedua ujung core, yaitu core dari kabel optik yang telah dibuat sleek pada cassette dengan core dari arah yang berlawanan yang akan disambungkan pada V groove dari setiap mekanikal chuck dari splicing machine. (pada saat penempatan harus tepat pada lekuk V groove dan ujung core jangan menyentuh benda apapun agar tidak kotor).


Gambar 3.2 Penempatan Core pada Vgroove yang benar

c.   Tekan tombol set sehingga fusion splicing melaksanakan alignment-nya secara otomatis dan meleksanakan peleburan.
d.      Periksa hasil penyambungan, dengan melihat layar monitor.
e.    Jika peleburan telah selesai buka canopy dan pindahkan fiber tersebut ke alat heater kemudian geser sleeve protection tepat ditengah-tengah sambungan.
f.   Bila penyambungan berhasil dengan baik periksa redaman yang terjadi pada sambungan tersebut (batasan redaman adalah 0,2dB/splice), bila hasil ukuran melebihi batas redaman maka penyambungan diulang.
g.      Kegiatan selanjutnya adalah pemasangan selongsong serat (fiber sleeve) yang dimaksud untuk melindungi hasil sambungan dari pengaruh uap air dan mekanik karena serat optik telah mengalami degradasi pada saat penyambungan dan sebagai pengganti lapisan pelindung serat pada bagian yang telah di kupas.
5.      Memanaskan Sleeve Proctection
a.       Setelah dilakukan penyambungan (fusion splice) selanjutnya dilakukan pemanasan sleeve protection.
b.      Letakkan hasil sambungan yang telah terbungkus sleeve protection pada alat pemanas (heater) yang terdapat pada splicer

c.       setelah diletakkan kemudian tekan tombol “heat”  dan alat pemanas akan bekerja dengan otomatis dan dalam beberapa menit hasil sambungan telah terlapis dengan sleeve protection
Unknown Web Developer

Tidak ada komentar:

Posting Komentar